ANTARA AGAMA DAN SOSIAL MEDIA SERTA RELASI ANTARA KEDUANYA

 

BERAGAMA DI INTERNET OF THINGS :

ANTARA AGAMA DAN SOSIAL MEDIA SERTA RELASI ANTARA KEDUANYA

Penulis : Naufal Anugerah Putra

 


Teknologi adalah apa yang dibutuhkan orang saat ini, dan sistem tersedia untuk mengelola hasil dan menambah nilai. Tentunya hal ini sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia modern yang telah memperkenalkan berbagai teknologi. Jaringan sosial bertindak sebagai sistem komunikasi sosial. Kehadiran media sosial memungkinkan masyarakat untuk berkomunikasi tanpa tatap muka. Penggunaan teknologi di bidang media sosial tentunya tidak hanya memudahkan komunikasi, tetapi juga dalam hal lain, misalnya dalam bidang pendidikan. Namun, tentunya sebelum kita berbicara tentang agama, jejaring sosial dan hubungannya, kita perlu tahu dulu apa hubungan agama dengan Internet of Things (IoT). Internet of Things memiliki dampak besar pada lingkungan di sekitar kita. Banyak objek di sekitarnya dapat berkomunikasi satu sama lain di lingkungan mereka. Dan semua implikasi ini berarti bahwa orang-orang telah menjadi penonton bagaimana proses industri bekerja di era Industri 4.0, sebuah kolaborasi antara sistem yang berjalan di jaringan pintar. Beberapa orang berpikir itu akan membuat kehidupan sehari-hari mereka lebih mudah, sementara yang lain berpikir bahwa semangat manusia, seperti ibadah, akan melemah seiring waktu. Sementara teknologi membuat hidup lebih mudah diakses di benak sebagian orang, beberapa mungkin puas dengan teknologi itu sendiri, terutama banyak fitur yang disediakan media sosial.

 Agama memperkenalkan bahwa ada sesuatu di dunia ini yang dapat mengendalikan segalanya dan mengendalikan segalanya. Ada banyak ahli yang memberikan definisi tentang agama dan kepercayaan. Dalam perkembangan zaman ini, definisi agama yang berbeda mempengaruhi makna yang berbeda pula. Selain itu, definisi tersebut juga sering mengaburkan makna agama itu sendiri. Lebih lanjut, definisi agama memiliki satu kesatuan yang harmonis pada titik temu: "tunduk pada yang maha kuasa".

 Agama adalah sistem kepercayaan (keyakinan) dan pertanyaan yang mengatur hal-hal termasuk ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, hubungan antara Tuhan dan manusia, dan hubungan antara manusia (حبلالله) dan (الالناس) keduanya memiliki arti yang cukup luas. Dan di sinilah ada beberapa arti penting dalam hubungan Anda dengan Allah. Salah satunya adalah menjalankan syariat, meninggalkan keinginan Ala Taala untuk mencari kebahagiaan. Menurut Imam Ghazali, hubungan antar manusia terdiri dari saling tolong menolong, mengasuh anak yatim, dan mengasihi orang miskin.

 Media sosial adalah  hasil pengolahan dari evolusi teknologi yang ada saat ini dan menjamurnya adopsi teknologi yang berkembang pesat. Media baru menandai awal dari komunikasi sosial online yang mudah dibentuk oleh interaksi orang, komputer, dan internet. Web, blog, jejaring sosial online, surat kabar digital, dan lainnya. Ini pertama kali muncul pada abad ke-20,dan sering digunakan untuk merujuk pada media baru yang menggabungkan media yang ada dengan Internet. Dan akhirnya, media baru mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat, baik secara positif maupun negatif. Saat ini, jejaring sosial lebih umum didefinisikan sebagai sarana yang memudahkan pengguna untuk terlibat dalam interaksi sosial online. Di sana mereka dapat berkomunikasi, terhubung, berbagi, dan melakukan banyak aktivitas lainnya. Media social yang paling populer saat ini adalah Instagram, Facebook, YouTube, Twitter, dll.

 Beberapa lembaga keagamaan melakukan kegiatan keagamaan di media social, mungkin media sosial bisa menyalurkan kemudahan berdakwah. Hal ini memudahkan orang yang ingin menggunakan jejaring sosial sebagai tempat mencari ilmu. Dengan kemajuan teknologi, kelompok-kelompok agama menjadi semakin kreatif dalam menjangkau orang-orang percaya baru dan orang-orang percaya melalui jejaring sosial. Dengan menyebarluaskan ilmu agama melalui media seperti Facebook, Wa dan Twitter, serta media sosial keagamaan, yang bersifat serbaguna dan tentunya sangat nyaman dan mudah diakses. Saatnya kita belajar mengelola  media sosial. Namun, tentu saja, ketika membahas hubungan antara media sosial dan agama, penting untuk dicatat bahwa ini tidak hanya positif, tetapi juga memiliki banyak aspek negatif yang tersembunyi di media sosial. sedikit waspadalah  saat menggunakan media sosial. Menurut data dari satu artikel, rata-rata orang Indonesia menghabiskan 5,5 jam sehari di perangkat mereka. Ini adalah waktu yang signifikan dibandingkan dengan data preferensi membaca di Indonesia. Dan sebagian besar kegunaannya adalah game. Oleh karena itu, sebagaimana kita memahami hubungan antara agama dan media sosial, maka jejaring sosial ini perlu kita manfaatkan semaksimal mungkin untuk mengirimkan ilmu Agama dan karakteristik dakwah agama kepada masyarakat luas, Terutama generasi muda. Sebagian besar waktu mereka digunakan untuk hal-hal yang tidak berguna padahal mereka dapat memposting di media sosial untuk belajar tentang agama. Indonesia Sebagian besar generasi muda lebih tertarik pada hubungan sosial antara game dan jejaring sosial tanpa mengetahui banyak manfaat yang dapat diperoleh jika mengkelola dengan baik social media untuk didistribusikan di jejaring sosial, terutama pengetahuan agama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PSB Madrasah Aliyah Bilingual Krian Sidoarjo 2018-2019

PSB AL-AMANAH 2019-2020 (MA-SMP-SD)

Menggali Hikmah dalam Hukum Keluarga Islam: Mencapai Maqasid Syariah dengan Harmoni Keluarga