ANTARA AGAMA DAN SOSIAL MEDIA SERTA RELASI ANTARA KEDUANYA
BERAGAMA DI INTERNET OF THINGS :
ANTARA AGAMA DAN SOSIAL MEDIA SERTA RELASI ANTARA KEDUANYA
Teknologi adalah apa yang dibutuhkan orang saat ini, dan
sistem tersedia untuk mengelola hasil dan menambah nilai. Tentunya hal ini
sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia modern yang telah memperkenalkan
berbagai teknologi. Jaringan sosial bertindak sebagai sistem komunikasi sosial.
Kehadiran media sosial memungkinkan masyarakat untuk berkomunikasi tanpa tatap
muka. Penggunaan teknologi di bidang media sosial tentunya tidak hanya
memudahkan komunikasi, tetapi juga dalam hal lain, misalnya dalam bidang
pendidikan. Namun, tentunya sebelum kita berbicara tentang agama, jejaring
sosial dan hubungannya, kita perlu tahu dulu apa hubungan agama dengan Internet
of Things (IoT). Internet of Things memiliki dampak besar pada lingkungan di
sekitar kita. Banyak objek di sekitarnya dapat berkomunikasi satu sama lain di
lingkungan mereka. Dan semua implikasi ini berarti bahwa orang-orang telah
menjadi penonton bagaimana proses industri bekerja di era Industri 4.0, sebuah
kolaborasi antara sistem yang berjalan di jaringan pintar. Beberapa orang
berpikir itu akan membuat kehidupan sehari-hari mereka lebih mudah, sementara
yang lain berpikir bahwa semangat manusia, seperti ibadah, akan melemah seiring
waktu. Sementara teknologi membuat hidup lebih mudah diakses di benak sebagian
orang, beberapa mungkin puas dengan teknologi itu sendiri, terutama banyak
fitur yang disediakan media sosial.
Agama
memperkenalkan bahwa ada sesuatu di dunia ini yang dapat mengendalikan
segalanya dan mengendalikan segalanya. Ada banyak ahli yang memberikan definisi
tentang agama dan kepercayaan. Dalam perkembangan zaman ini, definisi agama
yang berbeda mempengaruhi makna yang berbeda pula. Selain itu, definisi
tersebut juga sering mengaburkan makna agama itu sendiri. Lebih lanjut,
definisi agama memiliki satu kesatuan yang harmonis pada titik temu:
"tunduk pada yang maha kuasa".
Agama adalah sistem kepercayaan (keyakinan) dan pertanyaan yang mengatur hal-hal termasuk ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, hubungan antara Tuhan dan manusia, dan hubungan antara manusia (حبلالله) dan (الالناس) keduanya memiliki arti yang cukup luas. Dan di sinilah ada beberapa arti penting dalam hubungan Anda dengan Allah. Salah satunya adalah menjalankan syariat, meninggalkan keinginan Ala Taala untuk mencari kebahagiaan. Menurut Imam Ghazali, hubungan antar manusia terdiri dari saling tolong menolong, mengasuh anak yatim, dan mengasihi orang miskin.
Media
sosial adalah hasil pengolahan dari
evolusi teknologi yang ada saat ini dan menjamurnya adopsi teknologi yang
berkembang pesat. Media baru menandai awal dari komunikasi sosial online yang
mudah dibentuk oleh interaksi orang, komputer, dan internet. Web, blog,
jejaring sosial online, surat kabar digital, dan lainnya. Ini pertama kali
muncul pada abad ke-20,dan sering digunakan untuk merujuk pada media baru yang
menggabungkan media yang ada dengan Internet. Dan akhirnya, media baru
mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat, baik secara positif maupun negatif.
Saat ini, jejaring sosial lebih umum didefinisikan sebagai sarana yang
memudahkan pengguna untuk terlibat dalam interaksi sosial online. Di sana
mereka dapat berkomunikasi, terhubung, berbagi, dan melakukan banyak aktivitas
lainnya. Media social yang paling populer saat ini adalah Instagram, Facebook,
YouTube, Twitter, dll.
Beberapa lembaga keagamaan melakukan kegiatan
keagamaan di media social, mungkin media sosial bisa menyalurkan kemudahan
berdakwah. Hal ini memudahkan orang yang ingin menggunakan jejaring sosial
sebagai tempat mencari ilmu. Dengan kemajuan teknologi, kelompok-kelompok agama
menjadi semakin kreatif dalam menjangkau orang-orang percaya baru dan orang-orang
percaya melalui jejaring sosial. Dengan menyebarluaskan ilmu agama melalui
media seperti Facebook, Wa dan Twitter, serta media sosial keagamaan, yang
bersifat serbaguna dan tentunya sangat nyaman dan mudah diakses. Saatnya kita
belajar mengelola media sosial. Namun,
tentu saja, ketika membahas hubungan antara media sosial dan agama, penting
untuk dicatat bahwa ini tidak hanya positif, tetapi juga memiliki banyak aspek
negatif yang tersembunyi di media sosial. sedikit waspadalah saat menggunakan media sosial. Menurut data
dari satu artikel, rata-rata orang Indonesia menghabiskan 5,5 jam sehari di
perangkat mereka. Ini adalah waktu yang signifikan dibandingkan dengan data
preferensi membaca di Indonesia. Dan sebagian besar kegunaannya adalah game.
Oleh karena itu, sebagaimana kita memahami hubungan antara agama dan media
sosial, maka jejaring sosial ini perlu kita manfaatkan semaksimal mungkin untuk
mengirimkan ilmu Agama dan karakteristik dakwah agama kepada masyarakat luas, Terutama
generasi muda. Sebagian besar waktu mereka digunakan untuk hal-hal yang tidak
berguna padahal mereka dapat memposting di media sosial untuk belajar tentang
agama. Indonesia Sebagian besar generasi muda lebih tertarik pada hubungan
sosial antara game dan jejaring sosial tanpa mengetahui banyak manfaat yang
dapat diperoleh jika mengkelola dengan baik social media untuk didistribusikan
di jejaring sosial, terutama pengetahuan agama.
Komentar
Posting Komentar