ISLAM DALAM MERESPON ERA DIGITAL UNTUK TETAP MENJAGA KOMUNIKASI BERAGAMA

 ISLAM DALAM MERESPON ERA DIGITAL UNTUK TETAP MENJAGA KOMUNIKASI BERAGAMA

Penulis : Muhammad Hafiz Dhoyfullah



      Perkembangan ilmu teknologi statistika telah mempengaruhi berbagai garis kehidupan manusia.  Semua elemen elemen di stop harus bisa beradaptasi dan beradaptasi dengan kecenderungan ini sehingga dapat terus eksis dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.  Kehadiran  internet, misalnya, menjadi jembatan bagi banyak orang untuk  mencari ilmu, persahabatan, hingga mencari penghasilan. Oleh karena itu, setiap orang dan organisasi telah mampu untuk menggunakan internet dan menghasilkan barang dagangan yang dapat dihubungkan dengan internet.  Kalau tidak, akan sulit untuk  memasarkan produknya, jadi apa saja yang sudah menggunakan teknologi digital. 

     Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII & Polling Indonesia, 2018) disebutkan bahwa pertumbuhan pengguna internet terus meningkat dari tahun 1998. Pada tahun 2017 pertumbuhan pengguna internet telah mencapai 143, 26 juta dengan penetrasi 54,68% dari total populasi penduduk Indonesia sebanyak 262 juta dan persebarannya berada di setiap wilayah Indonesia. Peningkatan terus berlanjut pada tahun 2018 meningkat menjadi 171, 17 juta jiwa dengan penetrasi 64,8% dari populasi penduduk sebanyak 264,16 juta orang.

      Perkembangan teknologi tidak hanya melahirkan banyak inovasi dan produk di bidang teknologi. Akan tetapi, pada saat yang sama, ia juga menyebabkan banyak aspek kehidupan manusia berubah baik itu dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Dunia dibuat seakan tidak memiliki batasan (borderless) dan tidak ada kerahasiaan yang bisa ditutupi. Perkembangan teknologi membuat seseorang bisa dengan mudah mengetahui aktivitas orang lain melalui media sosial, padahal orang tersebut tidak saling mengenal dan tidak pernah berjumpa sebelumnya

    Kehadiran media sosial melalui berbagai platformnya telah banyak berdampak pada perubahan sosial masyarakat. Komunikasi lebih banyak dilakukan di dunia maya bahkan aktivitas ini tidak pernah berhenti meski di waktu istirahat dan malam sekalipun. Media sosial sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan setiap orang. Media sosial pada dasarnya merupakan media dan wadah untuk mencari pertemanan, pengetahuan, tapi juga menjadi wadah untuk eksis, bertukar pikiran dan gagasan hingga mempengaruhi massa. Teknologi digital termasuk media sosial kerap disalahgunakan untuk melakukan penyebaran berita bohong, hoax, dan ujaran kebencian yang bisa berdampak buruk bagi banyak pihak karena itu bisa menjadi propaganda seseorang untuk memperkeruh suasana hingga mengadu domba dan merusak tatanan sosial masyarakat termasuk hubungan umat beragama.

          Hoax dapat diproduksi dengan mudah lalu disebarkan kepada seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang strata sosialnya sehingga siapa saja dengan mudah terjebak dan terpedaya oleh hoax. Apalagi di saat musim pemilihan akan ada banyak hoax baik itu berkaitan dengan tokoh maupun isu-isu lain yang akan mempengaruhi masyarakat dalam menentukan pilihannya. Hoax tidak mengenal batas sasaran dan informasi. Tidak hanya soal politik, hoax juga bisa berhubungan dengan sejarah, sebuah kejadian, kesehatan, hingga berhubungan dengan agama. Hoax pemilu saja mampu membuat hubungan masyarakat menjadi terusik baik di dunia nyata maupun di media sosial sehingga masyarakat menjadi terbelah menjadi kelompok yang mempercayai informasi tersebut dengan kelompok yang tidak. Apalagi jika hoax itu berhubungan dengan isu agama tentu masyarakat Indonesia yang terdiri atas beberapa agama dan kepercayaan akan bisa terusik dan diadu-domba untuk saling bertikai. Hubungan antar umat beragama akan bisa menjadi memanas, bahkan bisa berakibat pada munculnya sikap saling curiga, bermusuhan hingga melakukan tindakan kekerasan. Bahayanya jika hoax kemudian direspon oleh orang yang percaya terhadap informasi hoax itu, dengan melakukan tindakan ujaran kebencian.

   Apa saja tantangan yang dihadapi oleh masyarakat? keyakinan dalam mengatur dan mempertahankan pertukaran verbal dan  interaksi yang ada selama ini.  Kehadiran generasi digital telah membawa banyak dampak pada faktor pandang hubungan agama, beberapa di antaranya dapat mempengaruhi hubungan yang telah dibangun dengan benar.  Kehadiran hoax, ujaran kebencian, dan ajaran radikal telah banyak berkembang berkat hadirnya teknologi digital. Pendekatan evaluasi literatur, dapatkah mendefinisikan bahwa pemimpin agama harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.  Penguasaan materi konten dan sikap  dalam menyikapi generasi digital akan sangat bermanfaat dalam menjaga hubungan lintas agama.  Islam memiliki banyak ajaran untuk melanjutkan untuk mengadakan dan membangun komunikasi antaragama.

   Kehadiran media sosial berdampak pada komunikasi percakapan manusia dengan komunikasi antar umat beragama.  Peredaran hoax  membawa masalah non sekuler mampu menyulut emosi orang non sekuler untuksaling menghujat bahkan melakukan tindakan anarki.  Beberapa kasus komunikasi media sosial yang dimulai dengan saling mengejek kemudian merambah ke komponen saling menghina keyakinan pada akhirnya akanmelanjutkan untuk melahirkan pola yang sama dan melahirkan kebencian baru dan menghasilkan konten ejekan dan kebencian yang sama.  Fungsi menjaga Pertukaran verbal keagamaan melibatkan semua faktor masyarakat.  Pemerintah sebagai fasilitator, perayaan ulang tahun 0,33 sebagai pengawas dan perantara dalam kasus masalah, dan pemimpin non sekuler, serta setiap pria atau wanita beragama.  Islam mengajarkan manusia untuk berkata baik kepada orang lain, bukan untuk mengejek apalagi more melakukan tindakan kekerasan dan pemaksaan.  Menerima informasi,  Islam menganjurkan untuk mengklarifikasi dan mencari tahu realitas catatan yang diperoleh, terdiri dari menemukan sumbernya  asal.  Kesopanan dan etika percakapan tidak hanya digunakan dalam used  komunikasi di dunia nyata tetapi juga digunakan di media sosial.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PSB Madrasah Aliyah Bilingual Krian Sidoarjo 2018-2019

PSB AL-AMANAH 2019-2020 (MA-SMP-SD)

Menggali Hikmah dalam Hukum Keluarga Islam: Mencapai Maqasid Syariah dengan Harmoni Keluarga